Disentil Kawan Lama
Hi, peeps! It’s been along time that I don’t
write any story in my online diary π
So, here I am!
Oiyaa, post kali ini spesial
untuk kawan-kawan saya yang begitu baik hatinya.
Sebenarnya nih, aku ngga punya apa-apa
untuk ditulis. Sungguh. Karena, aku merasa hidup aku sekarang flat-flat aja, ngga ada hal yang menarik. Setiap hari, setelah bangun tidur, aku melakukan segala
aktivitas yang menjadi rutinitasku. Intuitif dan repetitif. Aku melakukannya, karena
memang itu suatu keharusan. Tapi, harus kuakui ngga ada feeling atau spirit yang
membuat aku merasakan ini adalah sesuatu yang worth untuk dilakukan. Padahal, aku udah ambil banyak kegiatan, lho
(ngga maksud sombong, beneran). Semester 2 perkuliahan ? Suntuk sekali. Oh,
engga, aku ngga mau komplain di sini, cuma mau jujur aja, sih. Udah sebel belom
sama aku yang ternyata kaya gini ? Hehe. Terus, aku ini mau nulis apa sih
sebenernya ? Jadi, kawan lamaku kemarin malam suruh aku tulis sesuatu soal ‘pertemuan’
kemarin. Jadilah aku menulis sesuatu yang aku dapat dari pertemuan itu. Gitu.
Di tengah UAS yang penuh tantangan
dan hidup yang terasa jemu, aku nekat balik ke Solo untuk meet up kawan-kawan lama yang udah lama engga ketemu. Dan
seperti dugaanku, memang ketemu kawan lama itu adalah salah satu obat buat kesuntukan
ini. Kawan-kawan aku ini begitu spesial, semuanya pejuang sejati.
Wajah-wajahnya cerah banget, seakan siap melakukan apapun esok hari. Aku lihat
semangat yang menggebu-gebu dalam mata-mata yang indah itu. Mereka membagi
cerita dengan semangat dan penuh suka cita yang sebenernya aku berat
bayanginnya dan kayanya emang berat untuk dilakuin. Kemudian, sejenak aku
berpikir dan merasa bersalah. Aku nih kenapa sih udah dapat ‘enak’ juga, malah
ga semangat dan complain everything
??? Padahal, kawan-kawan udah ngga sabar untuk berada di tempat yang aku sudah
tinggali. Dasar manusia.
…..
Tapi,
titik jenuh itu memang benar adanya kan ? Pasti ada masa di mana kita merasa
hidup kita menjemukan dan nggak menarik, aku yakin. So, I choose not to blame my self. Karena aku tahu aku sudah
berusaha buat menjalani hari sebaik dan semaksimal mungkin meskipun dengan
sedikit atau tanpa feeling. Sekali
lagi, aku merasa wajar kok berada pada titik jenuh. Namun, bukan lantas kita
terus menyalahkan keadaan dan mengeluh terus menerus kan ? Bukan kemudian
membiarkan racun pembunuh semangat terus menyebar kan ? Karena sejatinya, hidup
itu memerlukan perjuangan yang besar. Aku bersyukur bertemu banyak kawan lama
yang membagi semangat mereka lewat cerita dan pengalamannya pada Jumat kemarin. Berasa disentil
juga, hehe. Semoga aja setelah
ini aku dan kalian semua yang baca selalu diberi semangat dan kekuatan untuk
menjalani hari dan tantangan di depan sana, ya. Mungkin itu dulu kali. Aku bingung nyusun kata-katanya, wkwk. Tapi semoga pesannya tersampaikan, ya !
Thankyou for reading!
And special thanks to Al and Meyong who inspired me with your story π
Komentar
Posting Komentar