When the World Plays a Trick on You

Hai. Ini masih aku. Dan tentu saja, ini blogku.

Kali ini aku akan melakukannya lagi. Mau tau apa ? Atau ngga mau tahu ? Gapapa, itu bukan terserah kalian, sih. Pokoknya sekarang aku bakal membacot ngga jelas lagi.

Liburan oh liburan. Siapa yang ngga suka liburan ? Dari dulu, aku pun suka liburan. Sampai-sampai setelah UTS waktu SD dulu, aku ingin libur. Ya padahal mana ada libur UTS. Tapi ya namanya aja anak SD. Liburan identik dengan sesuatu yang menyenangkan. Tamasya bareng keluarga, relaksasi, me time, reuni bareng teman lama, dan masih banyak lagi. Tapi sekarang ini, aku ngga lagi berpikir liburan itu adalah hal yang sangat menyenangkan dan sangat ditunggu-tunggu.

Setelah perkuliahan semester 4 yang super sibuk dan melelahkan (namun juga menyenangkan dan menantang) kini saatnya aku berlibur. Balik deh ke kampung halaman yang jaraknya 64 km dari tempatku mencari ilmu di perguruan tinggi. Well, i love my hometown. My home. My family. My friends. All of the things here. And the memories. Selain itu, bermalas-malasan juga pasti bisa dilakukan selama liburan.

Awalnya, aku ngga terlalu senggang, sih. Masih ada beberapa pekerjaan, namun setelah pekerjaan itu sleesai baru deh nganggur. Bukan mau bragging, tapi selama libur aku berusaha buat melakukan hal-hal yang bermanfaat yang mengarah pada self improvement. Baca buku, belajar hal baru, mengulang pelajaran Bahasa Perancis, nonton film, bersih-bersih rumah, belajar masak, jawabin pertanyaan di Quora, main, me time, semua sudah aku lakukan. Awalnya puas dan seneng banget. Akhirnya, kesampaian juga buat melakukan kegiatan yang selama ini tertunda karena kesibukan kuliah.

Tapi sekarang ini, oh bukan, sejak beberapa hari yang lalu aku merasa ada sesuatu yang ngga beres. Mengganjal. Pokoknya, ngga mengenakkan hati, deh. Memang aku lebih sering ada di rumah, main pun bukan yang gosip trus ketawa-tiwi gitu. Lebih ke rapat dan me time. Aku juga justru sering menghabiskan waktu di sosial media, ngeliatin aktivitas orang-orang seumuranku yang semakin sibuk. Ada yang magang, ada yang lomba, ada yang santai juga, bahkan ada juga yang lagi galau soal cinta. Selain itu, aku juga perhatiin tren apa aja sih yang lagi booming di internet.

Mengungkung diri berhari-hari di rumah dan melihat dunia luar melalui perangkat elektronik ini membuatku tersadar. Ternyata, aku sendiri. Sebenernya bukan mulai sejak liburan, tapi baru benar-benar sadar sekarang. Sendiri dalam artian i don't know who i have to share story with. Dasarnya memang aku aneh sih. Begini, aku ngga pintar. Tapi, aku gampang banget kepo alias pengen tahu. Segala hal! Aku bisa tertarik soal hypebeast, holocaust, cerita wayang, Hukum Acara Pidana, Infeksi Saluran Reproduksi, bahkan LGBTQ dalam waktu yang berdekatan. I just like it. Im telling you im not bragging, and im not smart too. I just like to know everything. Iya tau kok, aku juga harus introspeksi diri buat menjadi orang yang ngga sok tau. Ditambah lagi insomnia parah akibat waktu kuliah suka melek sampai pagi berefek lah aku susah tidur malam. Kalau udah gitu, pikiran ke mana-mana.

Actually, i know what i need. A person or people to talk to. About these ideas, about midnight thoughts, about everything. Oh, jangan pikir aku bakal nyerocos terus. Aku bakal dengan senang hati mendengarkan orang yang sekiranya mau berbagi apa yang mereka pendam juga. Bakal aku dengerin, atau sesekali aku juga akan kasih opiniku.

Namun sayangnya, its like the world plays a trick on me. Dunia seakan menarik diri dariku. Berpaling mengkhianatiku. Aku ngga pernah punya masalah dalam pertemanan, apalagi di masa-masa SMA. Bukannya sekarang ngga ada, tapi memang beda. Ya aku tau kok inilah saatnya. Orang-orang sibuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan. People come and go. Mereka bertemu orang-orang baru dan saling menemukan apa yang mereka cari. Aku ? Aku sadar diri aku bukan siapa-siapa. Cuma doa dan harapan baik yang aku semogakan untuk mereka. Dan aku harus tetap bertahan.

Sedih aja gitu, pikiran-pikiran ini cuma berjubel di kepala. Efeknya diri ini selalu merasa ngga nyaman, sesak, sedih, kalut. Sering kali aku berusaha tegar tapi kenyataannya engga. Bisa capek juga aku, hehe. Semesta bukan lagi bercanda, mungkin dia sekarang sudah berbalik memunggungiku.

Tapi aku ingat pesan yang aku dapat waktu SMA, "Setiap orang ada masanya, tiap masa ada orangnya". Sedih sih, tapi aku juga yakin ini pasti bakal lewat. Akan ada saat-saat di mana aku bisa merasa hidup dengan seutuhnya. Mungkin juga aku kurang bersyukur dengan apa yang aku punya. Sekarang ini, masih ada kok orang yang bisa kuajak cerita. Untuk itu, terima kasih ya kalian yang masih berada di sampingku hingga saat ini. Aku tahu kalian juga mengalami hari-hari yang berat, maka dari itu terima kasih karena masih menyisihkan waktu untukku. Dan untuk yang pernah dekat, terima kasih juga. It's such a sweet memory. I won't forget it. 

Well, mungkin itu dulu kali, ya. Hah, lumayan lah lega sedikit :)

Jika ada yang membaca, aku mau kasih tau satu hal. Kamu hebat, tersenyumlah!


Komentar

Postingan Populer